review SUCI 5 (Stand Up Comedy Indonesia 5)
Pada kesempatan kali ini, gue akan coba memberikan review SUCI 5 (Stand Up Comedy Indonesia 5) yang tayang di Kompas TV.
Di SUCI 5 ini sangat berbeda dengan SUCI 4 atau SUCI-SUCI sebelumnya. Tidak ada Dodit dengan biolanya, Abdur dengan suara dari timurnya, ataupun Dzawin dengan materi anak pesantrennya. Di SUCI 5 ini ada beberapa komika profesional yang ‘turun gunung’ untuk ikutan SUCI season 5 kali ini. Ada juga juara Liga Stand Up Komunitas (LKS) yang ikut dalam SUCI 5.

Gue memang tidak mengikuti setiap show SUCI 5 dari minggu ke minggu. Tapi gue selalu menyisihkan kuota dan waktu untuk melihat kejenaakan dan olah kalimat yang disampaikan oleh para komika di laman youtube Kompas Tv.
Banyak yang ingin gue bahas, tapi kali ini gue highlight review gue kali ini menjadi 3 poin. Let’s get started then..


Di SUCI 5, kini sudah tidak ada lagi duet mau ala Babe-Uus. Yang ada hanyalah David-Pandji. Not to compare them, tapi duet Babe-Uus terasa lebih segar dan lebih konyol sehingga lebih membuat show menjadi lebih menarik.
Mudah-mudahan SUCI 6 yang akan datang mempunyai host yang konyol seperti duet Babe-Uus.
Di SUCI 5 ini sangat berbeda dengan SUCI 4 atau SUCI-SUCI sebelumnya. Tidak ada Dodit dengan biolanya, Abdur dengan suara dari timurnya, ataupun Dzawin dengan materi anak pesantrennya. Di SUCI 5 ini ada beberapa komika profesional yang ‘turun gunung’ untuk ikutan SUCI season 5 kali ini. Ada juga juara Liga Stand Up Komunitas (LKS) yang ikut dalam SUCI 5.
review SUCI 5 (Stand Up Comedy Indonesia 5)

Gue memang tidak mengikuti setiap show SUCI 5 dari minggu ke minggu. Tapi gue selalu menyisihkan kuota dan waktu untuk melihat kejenaakan dan olah kalimat yang disampaikan oleh para komika di laman youtube Kompas Tv.
Banyak yang ingin gue bahas, tapi kali ini gue highlight review gue kali ini menjadi 3 poin. Let’s get started then..
- Kejenakaan dalam romantisme
“Kau tahu bedanya kopi dan PDKT? Tak ada, keduanya sama-sama pahit.” – Wiranagara
“Jika kau mencitai karena rupa, bagaimana kau mencintai Tuhan yang tanpa rupa?” – Wiranagara
“Kamu tuh kayak pisang, punya jantung tapi gak punya hati.” – WiranagaraWalaupun Wira tidak masuk kedalam grand final, atau bahkan 5 besar pun tidak, Wira tetaplah komika yang selalu ditunggu penampilannya. Tengok saja bagaimana Wira bisa menghipnotis penonton dengan kata-katanya. Wira juga akan tetap punya tempat dihati para penikmat komedi tunggal ini.

- Hilangnya Host Konyol

Di SUCI 5, kini sudah tidak ada lagi duet mau ala Babe-Uus. Yang ada hanyalah David-Pandji. Not to compare them, tapi duet Babe-Uus terasa lebih segar dan lebih konyol sehingga lebih membuat show menjadi lebih menarik.
Mudah-mudahan SUCI 6 yang akan datang mempunyai host yang konyol seperti duet Babe-Uus.
- Kontroversi Sang Juara
Indra yang sedikit ‘terpeleset’ saat grand final kemarin memang sedang tidak beruntung. Indra memang tidak buruk, tapi juga tidak begitu memukau saat grand final kemarin. Serupa dengan Indra, Rahmet dinilai kurang menunjukkan penampilan yang memukau kala grand final. Seperti diketahui Rahmet adalah komika paling konsisten dari awal SUCI 5 digelar. Bukan hanya dari show 1, tapi bahkan dari audisi dan pre-show. Jadi tak heran banyak yang menganggap penilaian juri dengan menasbihkan Rigen sebagai juara adalah sebuah kesalahan. Tapi juara tetaplah juara, Rigen tetaplah Rigen, dan Rigen adalah pemenang.

Apakah anda adalah salah satu orang yang mempertanyakan keputusan juri?
Jika iya, cobalah anda lihat dengan kacamata lain. Coba lihat bagaimana superiornya Rigen saat me-roasting Rahmet dan Indra di grand final kemarin. Atau coba liat bagaimana Agung Hercules dengan otot-otot besarnya terlihat loyo kala di-roasting oleh Rigen. Atau bahkan coba lihat bagaimana Rigen me-roasting Fenny Rose; “Gue mah kalau jadi anaknya Fenny Rose, minta jadi bapaknya.”
That’s fucking genius, man!

Terlepas dari semua hal diatas, apapun keputusan juri di grand final kemarin adalah sebuah ketetapan yang mutlak. Biar bagaimanapun Rigen tetap jagoan roasting. Juara 1 Stand Up Comedy Indonesia season 5.
“Gue mah kalau jadi anaknya Fenny Rose, minta jadi bapaknya.” – RigenLast but not the least, gue berharap untuk SUCI 6 yang akan datang (jika ada) lebih ketat lagi dalam audisi dan pemilihan finalis sehingga didapatkan komika-komika yang lebih kompetitif dan menghibur.
“I believe there is a romance left in comedy – as sweet as morning with coffee, cigarettes, and some unspoken words.”Baca Juga
Cara PDKT cewek cantik yang baru dikenal
review SUCI 5 (Stand Up Comedy Indonesia 5)
Salam,
Viva La Komtung!
0 komentar:
Posting Komentar